JAVASATU.COM- Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menggelar Latin America Movie Festival yang sekaligus menjadi ajang diplomasi budaya lewat pemutaran film dan diskusi lintas negara.

Acara digelar Selasa (15/7/2025) di Amphi Theater Kampus I Moestopo, dan dihadiri langsung oleh Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, HE Mr. Enrique Acuna Mendoza, dalam rangkaian program Meet D’Ambassador.
Film “Bolívar, el Hombre de las Dificultades” menjadi sajian utama, menyoroti perjuangan tokoh revolusi Simón Bolívar selama masa pengasingannya di Jamaika.
Tak hanya menampilkan sisi politik dan perjuangan kemerdekaan, film ini juga menggambarkan nilai-nilai kemanusiaan, perlawanan, dan semangat kebebasan khas Amerika Latin.
“Perjuangan Bolívar bukan hanya soal Venezuela, tapi tentang misi besar membebaskan Amerika Latin dari kolonialisme. Semangat itu masih relevan hingga kini,” kata Dubes Mendoza dalam sambutannya.
Rektor Universitas Moestopo, Dr. H. Muhammad Saefulloh, M.Si, menegaskan pentingnya kerja sama internasional melalui jalur pendidikan dan budaya.
Ia juga menyoroti peran media sosial sebagai alat diplomasi digital masa kini.
“Citra bangsa di mata dunia sangat dipengaruhi narasi di ruang digital. Karena itu, diplomasi harus menyentuh berbagai kanal, termasuk sinema dan media sosial,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral, Universitas Moestopo juga membentuk Pusat Studi Amerika Latin untuk mendorong pertukaran budaya dan akademik.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Nadirah, MA, menyebut sinema sebagai medium yang efektif menjangkau generasi muda.
“Lewat film, mahasiswa tak hanya mengenal sejarah, tapi juga belajar nilai perjuangan dan solidaritas global,” katanya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para dosen, wakil rektor, pelajar SMA, dan mahasiswa lintas jurusan.
Mereka antusias berdiskusi soal sejarah perjuangan Venezuela dan relevansinya dengan dinamika global saat ini.
Festival ini menjadi bukti bagaimana sinema bisa menjadi jembatan antarbudaya sekaligus alat diplomasi yang efektif dalam membangun kesadaran dan koneksi lintas bangsa. (Nuh)