JAVASATU.COM-MALANG- Mendidik anak memiliki dasar agama dan budaya Nusantara yang kuat menjadi salah satu bukti nyata gelaran pisah kenang dan pentas seni KB Madani, kelompok usia 5-6 tahun di tahun ajaran 2022/2023.
Sebanyak 32 murid KB Madani dinyatakan lulus di angkatan 9 usai menimbah ilmu selama 2 tahun di lembaga pendidikan yang berlokasi di Perumahan Bumi Mondoroko Raya blok AD-19, desa Watugede, kecamatan Singosari, kabupaten Malang.
Acara mengusung tema ‘Cinta Budaya Nusantara’ dilaksanakan di Sapphire Hall 1-2, Hotel Solaris, Singosari, Kabupaten Malang pada Sabtu (10/6/2023). Acara dihadiri seluruh orang tua siswa, turut diundang Pemerintah Desa Warugede.
Kepala KB TK Madani, Andriana Desianti, S.Pd menyampaikan, untuk mencetak generasi bangsa dengan agama dan budaya Nusantara, KB TK Madani memiliki visi dan misi membangun generasi Qur’ani bersifat Islami.
“Alhamdulillah murid angkatan 9 sebanyak 32 anak usia 5 sampai 6 tahun tahun ajaran 2022/2023 telah dinyatakan lulus setelah menempuh pendidikan selama 2 tahun di KB Madani yang memiliki pembelajaran kurikulum bermuatan Islami, Qurani dan Diknas,” ucap Andriana dalam wawancaranya pada Sabtu (10/6/2023).
Bukti pembelajaran kurikulum Islami ditanamkan ke Murid KB Madani diantaranya, dirinya menyebut, rutin setiap hari para murid melakukan salat Dhuha, hafalan surat, doa sehari-hari dan hafalan hadits.
“Dan hari ini di pisah kenang diuji pabliskan dihadapan para orang tua siswa. Yang menguji dari luar KB Madani. Tadi yang nguji dari perwakilan Pemdes Watugede. Para santri siswa itu adalah peserta ujian Munaqosyah metode Ummi TPA, KB TK Madani,” urai Andriana.
Ke depan, Andriana berujar akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan untuk siswa Madani, agar menjadi generasi bangsa yang bermanfaat bagi negara dan agama.
“Pastinya untuk membanggakan kedua orang tua mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Madani Citra Mandiri, Haji Abdul Manan menuturkan, kehadiran TPA, KB dan TK Madani di tengah masyarakat adalah untuk memberikan pondasi pendidikan kepada generasi bangsa berlandaskan agama dan budaya Indonesia.
“Kalau anak dididik dengan pondasi agama, maka kepak nanti akan memiliki pondasi akhlakul karimah,” ujar Haji Manan di tempat yang sama diwawancarai usai acara pisah kenang.
Untuk itu, dirinya menegaskan, dalam membuat pondasi generasi bangsa, lembaga pendidikan Madani tidak hanya berkutat di materi saja, tetapi fokus pada hasil generasi bangsa yang berguna bagi negara dan bangsa.
“Kami berpesan kepada seluruh orang tua siswa Madani, jangan sampai lengah dalam mengawasi anak di tengah perkembangan teknologi yang semakin terbuka. Terutama informasi. Mari kita jaga anak-anak kita dari intervensi budaya-budaya lain yang jauh dari adat Indonesia,” pungkasnya.
Tambahan informasi, dalam gelaran ini tari daerah dari Nusantara disuguhkan apik oleh para siswa-siswi. Antara lain, tari Ilir-ilir, Sajojo, tari Rangkul Alu dan tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila.
Diakhir acara, para siswa dan orang tua siswa memberikan tapi asih kepada guru, sebagai bentuk terima kasih. Dan ditutup dengan doa. (Arf)