Javasatu,Gresik- Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Kabupaten Gresik, mengajukan surat izin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat SMA SMK kepada Forkopimda Gresik. Ia ingin PTM bakal dimulai bulan depan.
“Dari polling yang sudah dilakukan, hasilnya 90 persen SMA, dan SMK 80 persen orang tua setuju pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan. Sisanya, 10 persen, dan 20 persen tidak setuju. Dan kami sudah mengirimkan surat izin terkait pembelajaran tatap muka kepada Forkopimda Gresik ” kata Kasi Dindik Pemprov Jatim Cabang Gresik Rita Riana saat di hubungi Javasatu.com melalui seluler. Jumat (23/10/2020).
Dirinya menambahkan, karena masih pandemi, maka pihak sekolah di Gresik jika melaksanakan proses PTM harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Teknisnya, yang masuk 30 persen dari pagu. Misalnya, 36 siswa, maka jumlah yang masuk maksimal 18 anak. Konsep pembelajarannya akan dibagi dua yakni ganjil genap. Proses pembelajarannya sekitar tiga jam dari pukul 08.00 – 11.00 WIB. Kami sudah menyiapkan SOP untuk pelaksanaannya sesuai kebijakan sekolah. Yang pastinya harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” ungkapnya.
Selanjutnya, untuk mempercepat izin dari Forkopimda turun, Cabdindik Gresik akan melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19. Diketahui, ada 50 SMA di Gresik, sedangkan jenjang SMK mencapai 60 sekolah.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Kurikulum SMAN 1 Gresik, Darwati mengatakan, di SMAN 1 Gresik, hampir 64 persen orang tua menyatakan tidak setuju PTM, dan yang menyatakan setuju hanya 36 persen.
“Wali murid masih khawatir dengan pandemi Covid-19, apalagi masih belum ditemukan vaksinnya,” jelas dia. Jumat (23/10/2020).
Lanjutnya, total ada 1.193 siswa di SMAN 1 Gresik. Salah satu syarat sekolah juga adanya rapid test sehingga banyak yang keberatan karena biaya ditanggung pribadi.
“SMAN 1 Gresik pada bulan Agustus lalu sudah pernah di cek oleh Camat Gresik, bapak Purnomo, terkait sekolah tangguh” pungkas Darwati. (Bas/Nuh)