JAVASATU.COM-MALANG- Pemilihan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mulai mencuat tokoh-tokoh hebat. Salah satunya, Prof. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A., guru besar yang membawa gagasan besar: menjadikan UIN Malang sebagai pusat peradaban Islam dunia.

“UIN Malang tidak cukup hanya menjadi institusi pendidikan. Ia harus tampil sebagai ma’mal al-hadlarah al-islamiyah al-duwaliyah, yakni laboratorium peradaban Islam dunia,” kata Prof. Barizi, Jumat (9/5/2025).
Barizi ingin menyatukan ilmu agama dan sains modern. Ia percaya, kemajuan dimulai dari gabungan ilmu, nilai-nilai agama, dan teknologi.
“Dunia butuh solusi Islam yang rasional, aplikatif, dan terbuka. Itu bisa lahir dari sini, dari kampus ini,” ujarnya.
Untuk itu, Barizi menawarkan tiga pilar strategis yaitu, penguatan SDM, modernisasi infrastruktur, dan penciptaan ekosistem kesejahteraan kampus.
Pertama, SDM. “Manusia inti kemajuan,” katanya. Ia ingin mendorong dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berkembang secara utuh melalui pendekatan epistemologis: pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian.
Kedua, infrastruktur. Dari masjid sebagai jantung spiritual hingga rumah sakit, laboratorium, dan fasilitas olahraga, Barizi menilai fasilitas kampus harus menunjang atmosfer sehat, produktif, dan inspiratif.
Ketiga, pusat bisnis dan kesejahteraan. Ia mendorong lahirnya unit-unit bisnis kampus yang menopang ekonomi sivitas akademika dan menciptakan layanan yang “menggembirakan”.
“Kampus bukan tempat membebani, tapi ruang tumbuh. Orang datang ke sini untuk berkembang dan merasa dihargai,” ucap Barizi.
Bagi Barizi, impian membangun peradaban Islam bukan sekadar jargon.
“Ini panggilan sejarah. Dari Malang, kita bisa menyalakan obor dunia Islam, asal mau bekerja ikhlas dan keluar dari zona nyaman,” katanya.
Dengan jejak akademik yang dalam, kepemimpinan yang tenang, dan visi yang melampaui dinding kampus, Barizi tampil bukan sekadar calon rektor, melainkan arsitek perubahan. (Arf)