JAVASATU.COM-MALANG- Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, menerima keris pusaka bernama Kyahi Giyanastra dari Welly Soegiono, perwakilan Great Giant Foods (GGF), dalam pertemuan resmi di ruang kerja Rektor UB, Rabu (28/5/2025).

Penyerahan keris dilakukan di sela agenda pembahasan kerja sama strategis antara UB dan GGF, yang turut dihadiri Direktur Utama PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), Edi Purwanto, serta sejumlah profesor dari Malaysia.
“Bersama penyerahan Keris Pusaka ini, teriring doa agar Rektor Universitas Brawijaya mampu membawa kemakmuran, tak hanya untuk kampus, tapi juga bangsa Indonesia,” ujar Welly.
GGF dikenal sebagai lembaga yang bergerak di sektor pertanian berkelanjutan, produksi pangan, serta pemberdayaan UMKM dan petani lokal. Welly menyebut penyerahan keris sebagai simbol kolaborasi lintas bidang, yakni dari pangan hingga pendidikan dan budaya.
Prof. Widodo menamai keris tersebut Kyahi Giyanastra, yang diartikan sebagai “Pusaka Utama Ilmu Pengetahuan”. Ia menyebut nama itu merepresentasikan visi UB untuk menjadi pusat keunggulan pengetahuan global.
“Universitas Brawijaya ke depan harus menjadi pusaka ilmu bagi dunia,” kata Widodo.

Direktur Utama PT BMU, Edi Purwanto, menambahkan bahwa UB konsisten melestarikan budaya Indonesia. Ia menyinggung kolaborasi terakhir UB dengan Kementerian Kebudayaan RI dalam menggelar Tosan Aji Fest Internasional di Gedung Samantha Krida.
“Spirits Brawijayan terus hidup dalam Globalizing UB. Pusaka ini menjadi simbol penting dalam gerakan kebudayaan, pertanian, hingga teknologi,” ujar Edi, yang juga dikenal sebagai kolektor pusaka Nusantara.
Rencana pendirian Museum Brawijayan pun kembali mengemuka. Museum ini akan menyimpan artefak dan benda budaya sebagai bagian dari laboratorium pembelajaran sejarah dan peradaban dunia. (Saf)