Javasatu, Malang- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang komisi A bidang hukum dan pemerintahan, Gagah Soeryo Pamoekti menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) I Kecamatan Klojen, Kota Malang melalui kesenian. Jumat (20/12/2019), Lapangan Batik Tulis Celaket, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Beragam kesenian daerah seperti tari Gandrung, tari Zapin, musik Gambus hingga musik Dangdut disajikan untuk menghibur ratusan masyarakat yang hadir dalam reses pertamanya.
Cara yang ditempuh oleh legislator dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu terbilang kreatif, untuk mengajak warganya agar mau diajak berfikir maju, dikemas dengan senang dan nyaman tentunya serius. Salahsatunya melalui balutan kesenian.

“Ya masyarakat sekarang sudah sangat pintar dan cerdas, masyarakat ini juga butuh hiburan, tidak mau hanya diajak dialog ditanya tentang apa keinginannya tanpa ada suasana yang nyaman dan hiburan, iya dengan kesenian ini agar masyarakat senang dan bisa diajak untuk bertukar pikiran, sehingga aspirasi mereka bisa tersampaikan,”terang Gagah.
Setelah berdialog dengan warga, Gagah turun panggung untuk bersalaman sebagai bentuk rasa ucapan terima kasih kepada warganya yang sudah mengantarkan ke kursi legislatif.
“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan para pemilih di dapil saya, saya tidak bisa memberikan apa apa, saya akan benar benar membantu dan berjuang setulus hati kepada warga untuk menuju kehidupan yang sejahterah dan lebih baik,”kata Gagah.

Diakhir acara, Gagah mengajak warga untuk menyantap sajian makanan yang sudah dipersiapkan sambil menikmati alunan musik dangdut.
Banyak Uneg-Uneg Warga di Reses Asik
Banyak uneg-uneg warga disampaikan di reses asik tersebut. Mulai dari kesehatan hingga pembangunan infrastruktur.
Seperti halnya Senedi warga kampung putih, bertanya tentang prosedur klaim BPJS kesehatan.

“Saya rutin membayar iuran BPJS Kesehatan, terus berhenti karena tidak mampu membayar. terus nanti akan saya bayar setelah saya punya uang lagi,”tanya Senedi.
“Nah, untuk masalah BPJS, itu adalah aturan pusat. BPJS adalah lembaga vertikal. Untuk mengatasi masalah seperti itu, kewenangan ada di BPJS Kesehatan. Kewenangan ini dipayungi undang-undang,”terang Gagah.
“Untuk itu, monggo Pak Senedi minta informasi kepada BPJS dulu. Kami di dewan juga akan mencoba mencari informasi serupa. Karena masalah seperti ini berpotensi dialami masyarakat yang lain. Kami dorong agar pelayanan BPJS setara dan adil,” jawab legislator yang masih kuliah di Fakultas Hukum UB ini.
Lain halnya dengan Bambang, Ketua RW 3 Kelurahan Samaan. Ia meminta pembangunan infrastruktur agar ada perhatian Pemkot dan DPRD untuk membangun jembatan gantung Gang 13.
“Jembatan gantung yang berada di gang 13 itu merupakan jalan pintas dari Samaan menuju Oro oro Dowo, setiap hari sangat padat dilalui kendaraan roda dua terutama saat jalan protokol macet, dan kondisinya saat ini kayunya sudah rapuh, butuh rehab total,”kata Bambang.
Menanggapi hal itu, Gagah menyatakan setuju terhadap aspirasi itu. Untuk itu, Gagah meminta nanti Pak RW dan warga sama-sama mendorong dan mendukung ketika DPRD Kota Malang memprogramkan rehab jembatan itu.
“Kami setuju. Kami catat aspirasi ini. Tetapi nanti kami mohon dukungan dan dorongan masyarakat agar program ini bisa terealisasi. Kami akan coba usulkan,”jawab Gagah.
Legislator yang juga anak dari ketua Nasdem Kota Malang Hanan Djalil tersebut, setelah mendengarkan aspirasi warga dan menanggapinya, iapun menaruh harapan besar kepada warganya untuk kemajuan di dapilnya.
“Baik, terima kasih semuanya, atas beberapa masukan dan aspirasi jenengan semuanya, nantinya aspirasi atau masukan jenengan akan saya bawa ke kantor dewan akan saya komunikasikan dan dibahas bersama bapak ibu dewan. Dan berharap kepada masyarakat, meskipun tidak ada acara reses, masyarakat tidak segan segan menyampaikan masukan dan kritikan kepadanya,”pungkas Gagah (Arf/Red)