JAVASATU.COM- Effortone kembali hadir dengan single kedua mereka bertajuk “Possesive Issue” yang resmi dirilis pada 8 November 2024. Lagu ini merupakan bagian dari album konseptual Erotomania dan membawa pendengar ke dalam kisah cinta obsesif dengan nuansa rock alternatif yang kuat.

“Possesive Issue” menceritakan seorang perempuan yang mengalami Obsessive Love Disorder, menunjukkan sisi gelap cinta posesif. Melalui lirik lugas, Effortone menghadirkan perspektif perempuan yang merasa berhak mengendalikan kehidupan orang yang dicintainya, meskipun mereka tidak memiliki hubungan formal.
“Isu posesif sering kali tidak disadari, baik di kalangan remaja maupun orang dewasa. Melalui lagu ini, kami ingin membuka mata pendengar bahwa perilaku ini bisa berbahaya jika tidak dikenali dan diatasi dengan tepat,” ungkap Rezky Reztyawan (Eky), gitaris sekaligus penggagas Effortone, dalam siaran pers Shockss Record pada Jumat (7/3/2025).
Aransemen Terinspirasi Musik Jepang
Dari sisi aransemen, “Possesive Issue” memadukan pengaruh musik visual kei Jepang dan soundtrack anime dengan sentuhan synthesizer modern. Komposisi ini memberikan energi adrenalin, didukung harmoni dua gitar yang menciptakan dinamika musik kompleks dan sulit ditiru dengan hanya satu gitar.
Perjalanan dan Filosofi Band
Effortone (EFRT) berdiri sejak 27 Agustus 2015 dan terbentuk ketika para personelnya pulang ke kampung halaman masing-masing. Nama Effortone sendiri merupakan gabungan dari Effort (usaha), Tone (nada), dan One (satu), mencerminkan semangat kebersamaan dalam menciptakan karya musik yang bermakna.
Band ini digawangi oleh:
- Rezky Reztyawan (Eky) sebagai gitaris
- Dea Leosya Redo (Leo) sebagai drummer
- Rakyan Caraka Radya Mangrva (Ken) sebagai bassis
- Arya Bagaskara (Aryo) sebagai music director
- Rheynajwa Amarylla Iswananda (Najwa) sebagai vokalis
Dengan genre Pop Rock Progresif sebagai identitas musikalnya, Effortone terus berupaya memberikan warna baru dalam industri musik Tanah Air, khususnya melalui album Erotomania yang diharapkan mampu menggugah emosi dan kesadaran pendengarnya. (Nuh)