JAVASATU.COM- Tepatnya hari Sabtu (14/1/2023), merupakan haul ke 24 KH. Muslich. Seperti diketahui KH. Muslich merupakan ulama besar yang banyak mencetuskan ide-ide cemerlang. Salah satunya merintis sejumlah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) RI.
Tak hanya itu, Kiai yang terkenal dengan pejuang, birokrat, aktivis organisasi juga mendirikan beberapa yayasan keagamaan. Diantaranya Yayasan Perguruan Al-Hidayah di Karangsuci Purwokerto dan juga di Bilangan Rawamangun Jakarta.
Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya bersama KH. Syarif Rahmat S.Q. Pondok Cabe Ilir Banten serta Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga yang hadir dalam acara itu menuturkan, dalam haul ini semata-mata untuk mengenang jasa-jasa seorang ulama alim dari Banyumas.
“Karena hadir di haul ini akan membawa ketenangan dan kedamaian hati, jadi dengan kebersihan hati akan melahirkan kasih sayang sesama kita dan cinta tanah air,” tuturnya saat menghadiri haul ke 24 KH. Muslich di Masjid Besar AL-Hidayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (14/1/2023).
Habib Luthfi juga menyampaikan, cinta tahan air, menjaga kerukunan beragama, menumbuhkan kasih sayang antara satu dengan yang lain, kesemuanya akan menjadi benteng yang kokoh bagi ketahanan nasional secara menyeluruh, menumbuhkan rasa saling menghargai di antara sesama.
“Apa pun agamanya, kita melihat, selain Islam juga adalah saudara kami, sebangsa se tanah air yang mempunyai hak untuk dilindungi. Kita jaga persatuan dan kesatuan ini, jangan memberikan kesempatan seujung rambut pun untuk manusia yang ingin memecah belah bangsa ini,” tegas Habib Luthfi.
Sementara itu, Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, berpesan TNI dan POLRI hadir beserta masyarakat agar semua untuk cinta tanah air, untuk menjaga keberagaman, terutama wawasan beragama dan wawasan kebangsaan.
“Mari kita lanjutkan untuk kita terapkan nilai-nila keagamaan itu dalam lingkungan yang beragam ini, sehingga untuk menjamin keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tandas Danrem 071 Wijayakusuma.
Tambahan informasi, KH. Muslich semasa akhir hidupnya tinggal di Dusun Karangsuci, Purwokerto, Banyumas beliau akrab dengan sapaan Kiai Muslich Karangsuci. Almarhum wafat pada tahun 1998. Meskipun sudah 24 tahun wafat, namun semangat juang, jiwa sosialnya penting dan harus diteladani. Lahir di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas pada tahun 1910. (Bas/Agb)