Javasatu- Siapa yang tidak kenal dengan aplikasi ‘ijo-ijo‘ yang biasanya untuk chatting. Yup, sebagai aplikasi yang sangat efektif mengganti biaya SMS, aplikasi whatsapp sangat terkenal di berbagai kalangan yang menggunakan smartphone.

Namun siapa sangka, syarat layanan barunya seputar aturan privasi Whatsapp yang baru membuat jutaan pengguna berbondong-bondong pindah ke aplikasi lain.
Menurut publikasi Komite Urusan Dalam Negeri Parlemen Inggris di situs The guardian, tujuh setengah juta pengguna baru terpantau mulai menggunakan aplikasi Signal. Dan 25 juta pengguna baru tercatat mulai menggunakan aplikasi Telegram.
Pengguna Salah Paham?
Niamh Sweeney, Direktur Kebijakan Publik Whatsapp wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menegaskan bahwa aturan privasi Whatsapp tidak ada yang berubah terkait berbagi data (data sharing) dengan Facebook. Dan itu berlaku di seluruh dunia.
“We want to be clear that the policy update does not affect the privacy of your messages with friends or family in any way.”
Ia sekali lagi menegaskan bahwa pembaharuan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pengguna saat menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi dengan pengguna lain.
Penerapan Kebijakan Tertunda
Awalnya pihak Whatsapp menerapkan kebijakan ini pada 8 Februari 2021 mendatang. Namun karena adanya mobilisasi besar-besaran dari para pengguna, Whatsapp menunda hal itu hingga 15 Mei 2021 mendatang. (Krs)
Comments 3