JAVASATU.COM-MALANG- Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda Jawa Timur, bertindak cepat membubarkan aksi perang sarung yang terjadi di Dusun Randu 3, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (15/3/2025) dini hari. Sebanyak 18 remaja diamankan dalam kejadian tersebut bersama sejumlah barang bukti, termasuk sembilan sepeda motor dan delapan sarung.

Kapolsek Singosari, AKP Try Widyanto Fauzal, menjelaskan bahwa pembubaran dilakukan sekitar pukul 00.30 hingga 04.00 WIB setelah menerima laporan dari masyarakat yang resah terhadap aksi tersebut.
“Begitu mendapat laporan, kami segera turun ke lokasi untuk membubarkan aksi perang sarung yang bisa meresahkan warga dan membahayakan para pelaku sendiri,” ujar AKP Try Widyanto saat dikonfirmasi.
Dari hasil penindakan, polisi mengamankan 18 remaja yang mayoritas masih berstatus pelajar tingkat SMP dan SMA. Selain delapan sarung yang digunakan dalam aksi tersebut, petugas juga menyita sembilan unit sepeda motor dan tujuh unit ponsel yang diduga digunakan untuk berkoordinasi.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan bahwa perang sarung yang kerap terjadi saat Ramadan bukanlah tradisi positif, karena dapat berkembang menjadi tawuran jika tidak segera ditindak.
“Perang sarung ini bisa menjadi awal tawuran besar. Bahkan, sarung sering diisi dengan benda keras yang bisa melukai lawan. Jadi ini bukan lagi sekadar permainan,” kata AKP Bambang.
Polisi mengingatkan bahwa aksi semacam itu bisa memicu konflik antarkelompok pemuda dan mengganggu ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, pihak kepolisian mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak menyalahgunakan tradisi sahur keliling untuk melakukan kekerasan.
Sebagai langkah lanjutan, polisi telah memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap para remaja yang diamankan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Kami minta peran aktif orang tua dan sekolah dalam mengawasi anak-anaknya, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,” jelas Kapolsek Singosari.
Selama proses penindakan, situasi di lokasi tetap aman dan kondusif. Polisi berjanji akan terus meningkatkan patroli di titik-titik rawan, terutama selama bulan Ramadan, guna mencegah aksi serupa.
“Kami pastikan wilayah Kabupaten Malang tetap aman dan kondusif. Patroli akan kami tingkatkan, dan kami mengimbau masyarakat segera melapor jika ada potensi gangguan kamtibmas,” tutup AKP Bambang Subinajar. (Agb/Arf)