JAVASATU.COM-MALANG- Aroma rekonsiliasi menguar dari sudut Kota Malang. Setelah berada di kubu yang berbeda pada kontestasi Pilkada 2024, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan mantan Wali Kota Malang H. Moch. Anton akhirnya bertemu dalam suasana hangat penuh makna. Pertemuan yang berlangsung di kediaman Abah Anton, kawasan Joyo Suko, Tlogomas, ini menjadi babak baru: rivalitas mereda, kolaborasi menggema.

Silaturahmi ini digelar bertepatan dengan momen Hari Raya Idulfitri dan Hari Jadi ke-111 Kota Malang. Wahyu datang bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin, Sekretaris Daerah Erik Setyo Santoso, serta jajaran kepala perangkat daerah. Dalam balutan senyum dan saling menghormati, pertemuan ini menghapus sekat yang pernah ada pasca-Pilkada serentak.
“Kami ini sahabat. Sudah beberapa kali bertemu, dan hari ini secara terbuka kami berdiskusi tentang banyak hal penting untuk Kota Malang,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis Prokopim Kota Malang, Rabu (9/4/2025).
Ia menekankan, diskusi keduanya menyentuh isu strategis seperti pengembangan taman kota dan optimalisasi CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mempercepat pembangunan.
Abah Anton pun menyambut kunjungan tersebut dengan tangan terbuka dan hati lapang. Ia menegaskan tak ada jarak antara dirinya dan kepemimpinan saat ini. Bahkan, ia siap bergandengan tangan demi kemajuan Kota Malang.
“Tidak ada persoalan pribadi. Kami sudah bertemu sebelumnya, hanya saja tidak terekspose media. Hari ini saya pertegas: saya mendukung penuh program Pak Wahyu dan Pak Ali. Kota Malang harus kita bangun bersama,” ujar Anton, yang juga dikenal sebagai sosok pemersatu lintas komunitas di Malang.
Dukungan Anton dinilai krusial, mengingat pengalamannya memimpin Kota Malang dan kedekatannya dengan berbagai elemen masyarakat. Wahyu pun tak menampik bahwa kolaborasi lintas generasi pemimpin menjadi kekuatan tersendiri untuk menggerakkan Kota Malang yang “mbois berkelas”.
“Membangun kota ini tidak bisa sendiri. Butuh kebersamaan dan kesinambungan. Kolaborasi dengan para pemimpin sebelumnya adalah bentuk penghargaan dan strategi cerdas untuk masa depan,” tegas Wahyu.

Setelah menyambangi Abah Anton, rombongan juga bersilaturahmi dengan Wali Kota Malang periode 1998–2003, H. Suyitno. Wahyu memastikan bahwa silaturahmi dengan para tokoh Malang akan terus berlanjut sebagai bagian dari membangun harmoni dan kesatuan visi.
Pertemuan dua tokoh berbeda zaman ini pun menjadi pesan kuat: kontestasi boleh panas, tetapi kepentingan rakyat tetap nomor satu. Kini, lembar baru ditulis bersama. Kota Malang bersiap melaju, diiringi kolaborasi para pemimpinnya, lintas waktu, lintas ego, demi satu tujuan yakni, Kota Malang Mbois Berkelas. (Saf)