JAVASATU-MALANG- Posisi Matahari yang berada di titik jarak terjauh dari bumi atau dikenal sebagai fenomena Aphelion, yang menyebabkan udara terasa dingin, terkadang disertai angin kencang berpotensi mempercepat penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo menjelaskan suasana dingin dan angin kencang memungkinan udara mengandung aerosol yaitu partikel halus zat padat yang ada di udara.
“Aerosol ini mengandung embun kecil yang tidak terlihat” kata Arbani kepada media, Kamis (15/7/2021).
Aerosol ini memungkinkan bisa menyebabkan terbangnya virus COVID-19. Kata dia virus terbawa oleh butiran aerosol dan menyebar.
“Hal ini bisa jadi menjadi penyebab cepat merebaknya kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Jawa Timur dan di daerah lain” ungkapnya.
Sebab itu, meningkatkan penerapan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker penting dilakukan dalam kondisi cuaca seperti sekarang.
“Jika perlu saat ke luar rumah masker didobel agar bisa menghambat COVID-19” pesannya.
Arbani menyebut, dengan cuaca seperti saat ini, masyarakat rentan mengalami batuk dan pilek. Ditegaskan, penting menerapkan prokes maksimal.
“Apabila terjadi flu baik itu influenza, maupun ke arah COVID-19, karena biasanya penyebab virus apapun gejalanya mirip” jelas Arbani.
Baca Juga:
-
Pelaku Perjalanan Mendominasi Peningkatan Kasus COVID-19 di TTU – Kliktimes.com
-
TITD Kelenteng Kwan Sing Bio-Kodim 0811 Tuban Gelar Vaksinasi untuk Anak – Tugujatim.id
Sehingga, untuk mengurangi penyebaran, diimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala tersebut agar sebaiknya berdiam diri di rumah.
“Tetapi harus minum vitamin, bisa dengan supplemen kimiawi dan atau tradisional hingga gejala sakit hilang agar tidak terjadi penyebaran” tutur Arbani. (Kur/Nuh)