JAVASATU-GRESIK- Sebanyak 61 orang relawan pemulasaran jenazah COVID-19 di Kabupaten Gresik dikukuhkan Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani, Rabu (21/7/2021), bertempat di Halaman Kantor Bupati Gresik.
Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani bersama dengan Wakil Bupati Gresik Hj Aminatun Habibah memakaikan seragam jaket secara simbolis kepada Thoriqy Fajrin (39) dan Juliati (49) sebagai tanda pengukuhan relawan pemulasaran jenazah Gresik tangguh.
Disaksikan oleh seluruh anggota Forkopimda Gresik beserta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Gresik. Para relawan pemulasaran jenazah siap ditempatkan pada rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Gresik.
“Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesiapan anda untuk melaksanakan tugas sebagai relawan kemanusiaan yaitu pemulasaran jenazah COVID-19. Kami mengingatkan kepada anda untuk tetap melaksanakan Protokol Kesehatan. Kami pastikan agar saat pulang anda dalam keadaan sehat dengan melakukan test swab setiap 3 hari sekali” kata Bupati Gresik dalam sambutannya.
Masih menurut Bupati yang biasa disapa Gus Yani ini, dalam seminggu para relawan ini akan bertugas selama lima hari kerja yang dibagi dalam 3 shift dengan libur 2 hari.
“Untuk keamanan, para relawan ini sebelumnya sudah dibekali dengan pelatihan dari sisi Kesehatan maupun maupun keagamaan. Saat dia bertugas juga dibekali dengan berbagai sarana pengamanan Hazmat, masker khusus dan setiap tiga hari mereka akan di test swab” kata Bupati usai pengukuhan.
Ada 6 rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Pemkab Gresik untuk penugasan relawan tersebut yaitu RS Ibnu Sina Gresik, Bupati merincikan, Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, PKU Ujungpangkah Gresik, RS Watestanjung Balongpanggang Gresik, dan RS Randegansari Driyorejo Gresik.
Juliati (49) yang saat pengukuhan mewakili teman-temannya menerima pemakaian jaket oleh Wakil Bupati mengatakan bahwa keikutsertaannya sebagai relawan ini sebagai panggilan jiwa.
“Sebelumnya saya adalah petugas pemulasaran jenazah di kompleks perumahan saya. Sejak pandemi covid melanda saya meliburkan diri karena tidak berani. Saya terpanggil menjadi relawan untuk menyumbangkan tenaga dan kemampuan yang saya miliki. Saat ini saya merasa aman karena telah diberi pelatihan khusus dan dibekali dengan berbagai pengaman” katanya.
Ditanya tentang kesan keluarga, Juliati mengatakan bahwa setelah diberi pengertian semua keluarganya menerima. Mengingat adanya rasa aman dengan pelatihan dan berbagai sarana pendukung yang sudah disiapkan pemerintah.
“Dibanding saat awal COVID melanda dulu, saya sering memandikan jenazah tanpa pengaman padahal saya belum tahu tentang jenazah tersebut. Alhamdulillah Allah masih melindungi saya dan Insyaallah akan terus dilindungi” katanya yakin.
Sementara Thoriqy Fajrin kordinator relawan mengatakan bahwa yang dikukuhkan ini sebanyak 61 relawan. Para relawan yang ada saat ini telah lolos berbagai seleksi dari jumlah semula 100 orang lebih.
“Pihaknya siap merekrut kembali serta menseleksi dan memberikan pelatihan kepada relawan baru lagi apabila dibutuhkan” katanya.
Baca Juga:
Dengan sudah dikukuhkannya relawan Pemulasaran jenazah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi menyatakan bahwa Pemkab Gresik akan lebih mengintensifkan tenaga Kesehatan untuk hal yang lebih penting.
“Misalnya para tenaga Kesehatan ini akan menjadi tenaga vaksinator untuk percepatan vaksinasi di Gresik” katanya. (Bas/Arf)