JAVASATU.COM-GRESIK- Ratusan guru setingkat Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kabupaten Gresik mengikuti coaching clinic atau bimbingan singkat tentang program Sekolah Penggerak, Senin (23/5/2022) bertempat di Aula Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dispendik Gresik menghadirkan narasumber dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik antara lain, Hj Lilik Hidayati SE,MM dari komisi IV, Wongso Negoro SE, SH, M.Si komisi I dan Noto Utomo dari komisi II.
Dihadapan guru TK dan PAUD se-Gresik, Hj. Lilik Hidayati memaparkan materi tentang coaching clinic program penggerak. Menurut dia, kegiatan yang dikemas Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya bagi guru TK dan PAUD di Gresik.
“Ini juga untuk mencari solusi permasalahan SDM di bidang pendidikan” tegasnya, Senin (23/5/2022).
Menurut dia, ada sejumlah permasalahan pendidikan yang dihadapi di era sekarang ini. Pertama, kurangnya guru yang memenuhi kompetensi tenaga pendidik. Kedua, guru yang tidak memiliki sertifikasi sehingga belum diakui. Ketiga, banyaknya lembaga tidak terakreditasi tanpa diimbangi ketersediaan SDM. Keempat, masih minimnya anggaran PAUD dan Pendidikan Non-Formal. Dan yang terakhir, tidak adanya tenaga khusus bendahara/operator, sehingga guru mengambil alih tugas.
Kata dia, program sekolah penggerak ini untuk mewujudkan sasaran pembangunan daerah 2023 Kabupaten Gresik sesuai dengan RPJMD 2021-2026.
“Misinya yakni, membangun insan gresik unggul yang cerdas, mandiri, sehat dan ber-akhlakul karima. Sedangkan tujuannya adalah menguatkan pembangunan manusia gresik baru yang berkualitas dan berkeadilan berlandaskan akhlakul karimah” papar Lilik.
Lebih jauh Lilik menjabarkan, Sekolah Penggerak merupakan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistic dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
“Program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Pertama, pendampingan konsultatif dan asimetris. Kedua, penguatan SDM Sekolah. Ketiga, pembelajaran dengan paradigma baru. Keempat, perencanaan berbasis data. Dan yang kelima, digitalisasi sekolah artinya, penggunaan berbagai platform digital, bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi dan pendekatan yang customized” jabar Lilik.
Sedangkan yang berperan dalam program sekolah penggerak ungkap Lilik dalam paparannya antara lain, Pemda, Platform Digital, Komite orang tua, Pelatih ahli dan pengawas, Kepala Sekolah, Komite Pembelajaran Guru, Guru dan Murid.
“Jika kesemuanya tersebut berjalan dengan baik melalui program sekolah penggerak maka akan bermanfaat bagi pemerintah daerah (Dispendik) dan lembaga pendidikan atau sekolah” tegas Lilik.
Lilik merincikan manfaat untuk Pemerintah Daerah antara lain, Meningkatkan SDM Sekolah, Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, Efek Multiplier ke sekolah lainnya, Mempercepat mutu Pendidikan di daerah, Peluang penghargaan sebagai daerah penggerak, Menjadi daerah rujukan sekolah penggerak.
“Sehingga mutu pendidikan, kompetensi kepala sekolah dan guru semuanya meningkat” tandas Lilik.
Lilik didampingi dua narasumber lainnya berharap, dengan adanya coaching clinic ini bisa meningkatkan pengetahuan dan kualitas SDM Pendidikan. (Bas/Saf)