JAVASATU.COM-TUBAN- Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Prambonwetan Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban untuk tertib membuat laporan keuangan terhadap usahanya.
Ajakan mahasiswa UTM itu dituangkan dalam program pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura dengan tema ‘Kebangkitan Sosial Ekonomi’.
Kegiatan pengabdian masyarakat dari kelompok mahasiswa UTM ini mendapatkan sambutan baik dari para pelaku UMKM Desa Prambonwetan.
Sebanyak 8 pelaku UMKM terlibat langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan di rumah warga dan juga Balai Desa setempat, yang dimana kegiatan ini belum pernah mereka ikuti sebelumnya.
Penggagas kegiatan, Tri Utami Aprilia mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih teliti lagi dalam mengelola usahanya, sehingga tidak ada kekeliruan yang bisa membuat usaha mereka mengalami masalah.
Sedangkan, lanjut Aprilia, manfaat dari adanya laporan ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses pengambilan keputusan demi kemajuan usaha di masa yang akan datang.
“Masyarakat diberikan materi serta pendampingan dalam membuat laporan keuangan sederhana, meliputi pembuatan laporan penjualan, laporan arus kas, laporan persediaan barang, dan laporan laba rugi. Sehingga masyarakat bisa melihat kondisi keuangan mereka secara sistematis dan akuntabilitas” jelas Aprilia, Kamis (16/6/2022).
Aprilia berharap, usai mengikuti kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mengimplementasikan langsung sesuai dengan kondisi keuangan usaha mereka.
“Jika pelaku UMKM tertib dalam membuat laporan keuangan usahanya juga bisa mempermudah pelaku UMKM dalam mendapatkan modal dari perbankan” tandasnya.
Yuni selaku peserta pelatihan pembuatan laporan keuangan sederhana mengaku dengan adanya pelatihan ini sangat membantu dalam menata keuangan terutama dalam hal laporan.
“Adanya kegiatan ini cukup membantu saya untuk melihat kondisi keuangan usaha saya, karena sebelumnya saya hanya mengetahui uang masuk dan keluar saja sehingga tidak detail serta rinci seperti yang mereka ajarkan” ungkap Yuni.
Senada dengan Yuni, peserta lain, Dwi juga mengaku jika mengikuti pelatihan pembuatan laporan keuangan ini manfaatnya sangat banyak. Dan dia mengaku belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini.
“Harapan saya semoga kegiatan ini tidak hanya berjalan selama satu bulan karena kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pelaku UMKM seperti saya yang masih awam tentang laporan keuangan” pungkas Dwi. (Saf)