Javasatu, Malang- Tetesan air mata tak terbendung kala pelukan tulus antara ibu dan anak. Rasa haru bercampur bangga itu tercurah pada orang tua dan siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Malang saat mendapat pelukan dari sang ibunda tercinta.
Sebelumnya siswa-siswi membawa bunga-bunga yang rupanya sudah dipersiapkan sebelumnya, dibawa menuju sebuah kampung yang tak jauh dari sekolahnya.
Tiba pada waktunya mereka berjajar saling berhadapan dilanjutkan dengan pemberian bunga kepada ibundanya. Sontak suasana pun berubah, karena saat bersamaan sebuah puisi untuk ibu di bacakan.
Diiringi lantunan lagu Bunda dari Melly Goeslaw, “Kata mereka diriku selalu dimanja. Kata mereka diriku selalu ditimang. Nada-nada yang indah. Selalu terurai darinya. Tangisan nakal dari bibirku. Takkan jadi deritanya.” kutipan lagu itu seolah menambah rasa hanyut terpancar dari wajah para siswa-siswi dan sang ibundanya.
Siswa-siswi dari kelas VII, VIII, IX tersebut sengaja dipertemukan dengan sang ibunda dalam peringatan Hari Ibu yang digelar MTsN 6 Malang di Kampung Blobo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kamis (19/12/2019).
Dalam tema ‘Ibu-ibu kampung berdaya, siswa belajar bahagia, Indonesia maju sejahtera’, MTsN 6 Malang menggagas 1.000 pot destinasi persembahan untuk ibu sekaligus menggelar penyerahan buku tes hasil belajar di Kampung Blobo.
“Sesuai dengan instruksi mas Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, red) belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tapi juga bisa di luar kelas. Persembahan 1.000 pot destinasi untuk bunda,” kata Kepala MTsN 6 Malang, Dr Sutirjo Mpd.
Pembagian rapor hasil belajar juga sengaja di bagikan di tempat yang sama di salah satu halaman depan rumah warga untuk memberikan nuansa yang berbeda.
“Sekaligus rapor untuk bunda tercinta. Ini sebuah pengalaman berharga bagi mereka, semoga sangat ternilai. Rapor di kampung, di jalanan ini belum pernah terjadi, ini sebuah catatan sejarah di Indonesia,” terangnya.
Sutirjo pun menyampaikan sejumlah pesan-pesannya kepada para siswa-siswi pada momentum Hari Ibu ini. Dipesankannya, bahwa anak-anak selayaknya harus selalu berbakti kepada orangtuanya.
“Bersama ibu-ibu kalian menyambut hari yang istimewa, peringatan Hari Ibu yang dirayakan dengan aksi nyata. Dikemas secara cantik. Semoga ini bisa menginspirasi bangsa Indonesia. Teruslah berkarya, berbuat, dan berubah, yang tentunya bagian dari ikhtiar untuk maju. Dimensi peringatan Hari Ibu ini menggambarkan peran ibu yang kuat. Ibu milenial itu punya peran yang luas, tidak hanya di dapur saja, bisa jadi apapun,” tutur pria ramah ini.
Sutirjo menambahkan, adapun makna dibalik peringatan Hari Ibu tersebut adalah selain sebagai penghargaan bagi para ibu, juga wujud cinta lingkungan para siswa-siswi MTsN 6 Malang.
“Selain sebagai penghargaan, juga sebagai bentuk cinta lingkungan. Artinya, kalau anak dan ibunya sehat, maka cara berpikirnya akan cerdas. Jadi anak-anak ini tidak perlu disekat, anak butuh sensasi, kita geser, tapi pesannya agar berpikir kreatif, tidak hanya di kelas, tapi dimanapun,” pungkasnya. (Agb/Arf)