JAVASATU.COM-MALANG- Difabel Pecinta Alam (Difpala) bersiap menjalankan misi ambisius bernama Disability Seven Summits untuk mendaki tujuh gunung di Indonesia.
Mereka akan ditemani oleh Serka (Purn) TNI Asmujiono, mantan prajurit Kopassus yang pernah mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Everest pada 1997.
“Siap mendampingi para peserta hingga deklarasi di Gunung Kawi, Desember mendatang,” ucap Asmujiono.
Ken Kerta, pendiri Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), menyatakan, misi ini merupakan tonggak inklusi dalam dunia petualangan, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk menaklukkan puncak-puncak tertinggi di Nusantara.
“Misi ini akan berlangsung dari 2024 hingga 2027. Deklarasi Disability Seven Summits dijadwalkan pada 4-6 Desember 2024 di Puncak Batu Tulis, Gunung Kawi, dan bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional,” kata Ken Kertas, Senin (04/11/2024).
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Komisi Nasional Disabilitas (KND), LINKSOS, dan PT Tempo Inti Media Group (TEMPO) yang turut menandatangani Nota Kesepahaman di bidang advokasi kebijakan dan edukasi hak-hak penyandang disabilitas.
Komisioner KND, Kikin Tarigan membahkan, dengan misi Disability Seven Summits, Difpala berharap dapat menghapus stigma dan memperkenalkan dunia olahraga disabilitas kepada masyarakat luas, sekaligus menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi luar biasa.
“Misi ini bukan sekadar mendaki gunung, tapi juga kampanye hak-hak penyandang disabilitas,” ujar Komisioner KND, Kikin Tarigan.
Sebagai bagian dari persiapan, KND, LINKSOS, dan TEMPO menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada 1 November 2024 di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang.
Dalam FGD tersebut, TEMPO berkomitmen memberikan dukungan komunikasi melalui artikel, media sosial, dan video highlight serta menggalang sponsor untuk membantu misi ini.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh lintas sektor, termasuk Dinas Sosial Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan manajemen wisata Gunung Kawi. Serka (Purn) TNI Asmujiono dan sutradara film Darah Biru Arema, Taufan Agustyan Prakoso, juga hadir memberikan dukungan.
FGD tersebut menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut, seperti pelatihan pendakian gunung pada November di kawasan Gunung Arjuno, Panderman, atau Wedon, serta pelatihan dokumentasi untuk meningkatkan publikasi. Selain itu, akan digelar kelas pembuatan film dokumenter secara gratis untuk memperkenalkan misi ini.
“Kami siap membuat film dokumenter untuk mendukung Difpala LINKSOS, sebagai alat presentasi dan publikasi,” tukas Taufan Agustyan Prakoso. (Saf)