email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Sabtu, 4 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Kampung Heritage Kayutangan Malang, Perpaduan Sejarah dan Hiburan di Tengah Kota

by Redaksi Javasatu
27 Juli 2019

JAVASATU.COM- Kota Malang tak pernah kehabisan pesona wisata. Selain dikenal dengan alamnya yang sejuk dan kuliner khas, kota ini juga menyimpan warisan sejarah yang hidup di tengah pemukiman warga. Salah satunya adalah “Kampung Heritage Kayutangan”, destinasi wisata tematik yang berada di jantung Kota Malang, tepatnya di Kelurahan Kauman.

(Foto: Ist)

Kampung ini tak sekadar menawarkan spot foto estetik, namun juga menghadirkan harmoni antara edukasi sejarah, budaya lokal, hingga hiburan kreatif. Jejak arsitektur kolonial dan semangat pelestarian warga membuatnya jadi salah satu ikon wisata sejarah yang paling diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kampung Kayutangan mulai serius dikembangkan sejak akhir 2017. Kala itu, warga RW 1, RW 9, dan RW 10 berkolaborasi dengan Malang Heritage Community, Tim Ahli Cagar Budaya, serta Dinas Pariwisata untuk memetakan potensi yang ada. Visi yang sama akhirnya melahirkan kesepakatan: mengangkat kawasan ini sebagai kampung cagar budaya yang layak jual dan punya nilai historis kuat.

(Foto: Ist)

37 Spot Bersejarah Diinventarisasi

Kini, sebanyak 37 titik heritage telah diidentifikasi sebagai bagian dari kekayaan sejarah kampung. Tak hanya bangunan rumah bergaya arsitektur Belanda, tapi juga ruang-ruang publik seperti galeri seni, rollak (saluran air peninggalan zaman kolonial), serta Pasar Krempyeng, yakni pasar tradisional yang diduga sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda.

ADVERTISEMENT

“Pasar Krempyeng ini unik karena satu-satunya pasar zaman kolonial yang masih aktif dan berada tepat di tengah kampung serta kota. Ini jadi daya tarik tersendiri,” ujar Kurniawati, Bendahara RW 09, Sabtu (27/7/2019).

(Foto: Ist)

Menurut data yang dihimpun javasatu.com, jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Kayutangan terus meningkat. Hari kerja (Senin-Jumat) rata-rata dikunjungi sekitar 100–150 orang per hari, sementara pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) bisa tembus 200–250 pengunjung.

Tingginya minat itu terlihat dari jumlah postcard yang habis dibagikan setiap hari. Sebagai bentuk kontribusi, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp5.000, yang ditukar dengan souvenir berupa stiker, poster, dan peta penelusuran kampung.

BacaJuga :

Arca Tatasawara, Band World Music Malang Angkat Budaya Nusantara Lewat Pahatan Candi

Arca Tatasawara Akan Guncang Malang Malam Ini, Usung World Music Bernuansa Budaya Nusantara

(Foto: Ist)

Akses Mudah, Warga Kompak

Kampung Kayutangan bisa diakses dari tiga pintu masuk: Jalan Basuki Rahmat, Gang VI, dan Gang Es Talun. Tak perlu pemandu profesional, karena pengunjung bisa langsung menjelajah dengan panduan visual dari souvenir yang diterima.

Kekompakan warga menjadi kunci keberhasilan revitalisasi kampung.

“Kami bangga karena warga mendukung 100%. Sekarang kami juga mulai pasang lampu-lampu tematik untuk mempercantik suasana malam,” kata Edi Hermanto, Ketua RW 09.

Tak hanya itu, warga juga aktif menjaga kebersihan, memperindah fasad rumah, dan menyambut pengunjung dengan ramah. Spirit gotong royong menjadi nyawa utama kampung ini.

“Alhamdulillah sampai sekarang, Kampung Kayutangan terus bersolek. Kami berharap Pemkot Malang maupun pihak swasta bisa ikut membantu agar kampung heritage ini makin cantik dan fungsional sebagai wisata sejarah,” tambah Kurniawati.

(Foto: Ist)

Daya Tarik Edukatif dan Budaya

Tak sekadar memotret bangunan tua, wisatawan juga bisa mengikuti tur sejarah, lokakarya kreatif, hingga event budaya yang kerap digelar secara berkala. Nuansa kampung yang tenang namun penuh cerita masa lampau menjadikannya cocok untuk pelajar, peneliti, hingga pecinta arsitektur kolonial.

Kampung Heritage Kayutangan bukan hanya tentang bangunan, tapi juga tentang identitas warga kota yang ingin melestarikan nilai sejarah dengan pendekatan modern dan inklusif. (Had/Arf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Kampung Heritage KayutanganKayutangan Heritage

BERITA TERBARU

Kisah Krav Ideas, dari Mesin Jahit Ibu Tembus Pasar Global bersama Shopee

Ziarah ke TMP Wiropati, Kodim 0707 Wonosobo Peringati HUT ke-80 TNI

ADVERTISEMENT

Satgas BGC TNI Konga XXXIX-G Berangkat ke Kongo Jalankan Misi Perdamaian PBB

Bendera Merah Putih Robek Saat Gladi HUT ke-80 TNI di Monas, Ini Penjelasan TNI

Arca Tatasawara, Band World Music Malang Angkat Budaya Nusantara Lewat Pahatan Candi

Prev Next

POPULER HARI INI

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

Pemkab Gresik Maksimalkan SILOPINTER, Pendapatan Pajak Daerah Tembus Rp960 Miliar

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Kapal Nelayan Albakor 01 Hilang 23 Hari di Laut Selatan, Satpolairud Malang Dirikan Posko Pencarian

SPPG Polri Jadi Role Model Dapur Gizi Nasional, Pengamat: Bukti Nyata Asta Cita Prabowo

BERITA LAINNYA

Kisah Krav Ideas, dari Mesin Jahit Ibu Tembus Pasar Global bersama Shopee

Ziarah ke TMP Wiropati, Kodim 0707 Wonosobo Peringati HUT ke-80 TNI

Satgas BGC TNI Konga XXXIX-G Berangkat ke Kongo Jalankan Misi Perdamaian PBB

Bendera Merah Putih Robek Saat Gladi HUT ke-80 TNI di Monas, Ini Penjelasan TNI

PT Panji Gemilang Utama Perkuat Sinergi dengan Media, Kunjungi PWI Jawa Timur

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Bupati Yani Janji Warga Gresik Tetap Diprioritaskan Kerja di JIIPE

3.205 Atlet Taekwondo Jatim Adu Skill di Kejurprov Pelajar 2025 Malang

Papan Ucapan Selamat untuk Budiar Jadi Sekda Kabupaten Malang Ramai Terpasang, Besoknya Raib

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d