Javasatu,Gresik- Sekitar 5000 buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Perjuangan Indonesia (FSBPI) di Gresik turun jalan gelar aksi tuntut Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK), Rabu (18/11/2020), di depan Kantor Bupati Gresik Jalan Doktor Wahidin Sudiro Husodo.
Ketua FSBPI Gresik, sekaligus koordinator Gerakan Penolak Lupa (Gepal) Gresik, Safik Udin membeberkan, aksi dipicu adanya usulan dewan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Gresik untuk menurunkan UMK Gresik sebesar Rp. 900.000.
“Dari UMK Rp. 4.197.030 diturunkan menjadi Rp. 3.297.000. Makanya kami buruh menolak penurunan UMK itu” ungkap Safik Udin. Rabu (18/11/2020).
Menurut Safik Udin, usulan itu bertolak belakang dengan Serikat Pekerja atau Serikat Buruh yang menghendaki kenaikan UMK Gresik sebesar Rp. 547.000 di tahun 2021.
“Kami para buruh menuntut agar Gubernur Jatim menetapkan kenaikan UMK Kabupaten Gresik tahun 2021 menjadi Rp. 4.842.030. Dan juga menuntut agar Bupati Gresik segera menerbitkan surat rekomendasi terkait kenaikan UMK tahun 2021” pintanya.
Selain itu, lanjut Safik Udin, dirinya juga menuntut penghapusan PP 78 dan SE Menaker tentang Pembubaran Dewan Pengupahan.
“Kami menuntut pemerintah membentuk Komite Upah Buruh” tegas Safik Udin.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Edo Nugroho, dalam orasinya menyuarakan, para buruh akan tetap bertahan hingga tuntutan kenaikan UMK disepakati.
“Jika kami para buruh tak digubris, serikat buruh berencana akan lakukan aksi demo lanjutan” ungkap Edo dalam orasinya.
Dirinya mengingatkan kepada calon bupati, untuk memperhatikan nasib buruh.
“Dan saya berharap kepada bupati Sambari diakhir jabatannya bisa memberikan angin segar bagi buruh” teriaknya.
Selanjutnya, Koordinator Nasional Brigader KSPI, Wayan Buyanto mengatakan, aksi akan berlanjut hingga Jumat (20/112020) jika tidak ada tanggapan baik dari pemerintah daerah.
“Kami sudah memberikan surat kepada Kapolres Gresik untuk melakukan pengawalan sampai Jumat besok” tukas Wayan.
Pantauan di lapangan, tidak ada perwakilan dari Pemkab Gresik yang menemui aksi buruh tersebut. Bahkan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto pun sedang tidak berada di kantor. Dan dampak aksi tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas. (Bas/Kim/Saf)