JAVASATU.COM-MALANG- Dalam upaya mencapai Malang Creative City di tahun 2025, Asosiasi Akademisi Ekonomi Kreatif atau Academic Association for Creative Economy (AACE) memperkuat forum bersama Malang Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang di Gedung MCC, Jumat (18/08/2023).
AACE yang notabene merupakan wadah para akademisi memiliki peran penting untuk berkontribusi melakukan penelitian dan pengembangan. Nantinya, hasil dari penelitian itu akan menjadi kontribusi penting dalam membangun Kota Malang sebagai Kota Kreatif.
Ketua AACE, Yan Watequlis Syaifudin menyampaikan, terbentuknya AACE menjadi jawaban atas dukungan terhadap pengembangan ekosistem kreatif di Kota Malang. Sekaligus menguatkan kolaborasi heksahelix antar stakeholder di Kota Malang.
“AACE itu dibentuk karena memang jawaban dari sebuah kebutuhan terkait pengembangan ekosistem ekonomi kreatif Kota Malang, dimana sebuah ekosistem itu memang secara umum dibangun dari komunitas, akademisi, pemerintah melalui format heksahelix itu,” ujar Yan.
Nantinya, anggota AACE yang mencapai 150 orang dari 17 kampus di Kota Malang ini akan memulai langkahnya dengan melakukan berbagai riset.
“Kita sudah punya sebuah komitmen yang bagus, sebuah roadmap yang jelas, blueprint yang kira-kira nanti perlu didiskusikan Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang. Termasuk aktivasi kegiatan kami terkait riset di Gedung MCC ini, itu sudah menjadi master plan kami di satu sampai dua tahun ini,”
Sementara itu, Wakil Ketua KEK Kota Malang, Vicky Ariel menanggapi positif terlibatnya AACE untuk turut berkolaborasi untuk pembangunan Kota Malang menuju kota kreatif dunia.
“Riset itu menjadi pondasi pengembangan metode ekonomi kreatif Kota Malang. Apalagi kita 2025 Kota Malang menuju kota kreatif dunia oleh UNESCO. Dan itu semuanya berbasis penguatannya melalui sebuah riset,”
Dalam diskusi kolaboratif ini, keduanya menguatkan perannya masing-masing. Sehingga mampu menjalankan setiap tugasnya dengan optimal.
“Ini menurut saya menjadi hal yang menarik ya untuk coba kita eksplorasi bersama. Karena yang menjadi penting hari ini, adalah bagaimana lintas stakeholder memiliki satu kesadaran penting untuk perannya masing-masing itu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, apalagi kota kreatif dunia,” pungkasnya. (Jup/Saf)