JAVASATU.COM-GRESIK-Aksi nekat tiga bocah SD di Gresik menggemparkan warga. Mereka beraksi layaknya komplotan pencuri profesional, mencuri motor di empat lokasi berbeda sebelum akhirnya tertangkap polisi. Mirisnya, usia mereka masih sangat belia, namun sudah terlibat dalam tindak kriminal yang kerap dilakukan pelaku dewasa.

Mereka diamankan saat mendorong motor hasil curian di depan warung Kepala Manyung, Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Selasa (18/3/2025) dini hari.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu melalui Kapolsek Gresik Kota Iptu Suharto mengungkapkan bahwa ketiga pelaku, F (12), HR (9), dan NA (10), telah merancang aksi pencurian ini sejak siang sebelumnya.
“Mereka berkumpul di rumah F untuk menyusun strategi sebelum melancarkan aksinya pada malam hari,” ungkapnya, Selasa (18/3/2025).
Lebih jauh dibeberkan, sekitar pukul 18.30 WIB, ketiganya mulai berkeliling mencari target di sekitar Jalan Harun Thohir. Setelah menemukan motor tanpa kunci ganda, mereka kembali pada pukul 01.00 WIB untuk mengeksekusi pencurian.
“Kali ini, sasarannya adalah sebuah Yamaha Mio biru putih yang terparkir tanpa pengaman,” imbuhnya menegaskan.
Namun, nasib mereka berubah drastis ketika aksi tersebut dipergoki oleh seorang warga, Muhammad Samlan Miladi (55). Merasa curiga, Samlan segera melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, petugas Reskrim Polsek Gresik bergerak cepat dan menangkap ketiga bocah tersebut beserta motor curian.
“Dalam pemeriksaan mereka mengaku sudah melakukan pencurian di empat lokasi berbeda, pertama di Perumahan PPS – Yamaha Mio. Kedua di Alun-Alun Gresik – Yamaha Mio hitam putih. Ketiga di Gang Jalan Harun Thohir – Honda Beat, dan keempat di Parkiran pangkas rambut Jalan Harun Thohir – Yamaha Mio biru putih,” bebernya.
Salah satu korban, Ade Fajar Muslimin (35), mengalami kerugian sekitar Rp 6 juta. Selain motor curian, polisi juga menyita 18 kunci kontak yang diduga digunakan dalam aksi mereka.
Karena masih di bawah umur, polisi berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
“Kami masih menyelidiki apakah ada pihak lain yang memanfaatkan mereka untuk melakukan kejahatan ini,” ujar Iptu Suharto.
Fenomena ini menjadi alarm bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih memperhatikan pergaulan serta lingkungan anak-anak.
Kepolisian mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati, menggunakan kunci ganda, dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan guna mencegah kejahatan serupa di kemudian hari. (Bas/Saf)