JAVASATU-GRESIK- Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, ada 100 relawan yang siap melakukan tracing, testing dan treatment (3T) di seluruh wilayah Kabupaten Gresik menggunakan aplikasi Silacak.
“Saat ini kita butuh bekerjasama dan bergotong royong, dalam menghadapi Covid-19, kita harus bekerja bersama-sama. Dalam bertugas, anda harus melakukan pendekatan yang humanis. Jangan lupa agar anda selalu update dan validitas data” tutur Gus Yani sapaan akrabnya, saat peluncuruan aplikasi Silacak, Jumat (6/8/2021) bertempat di Halaman Kantor Bupati Gresik.
Diterangkan Gus Yani, setiap pagi sebelum subuh sudah masuk data baru yang terkonfirmasi Covid-19 by name by address, pada aplikasi yang dimiliki Satgas Covid-19 Kabupaten Gresik.
“Di tingkat desa, para bidan desa, Babinkamtibmas, Babinsa dan tracer relawan mulai melakukan tugasnya mendatangi orang yang terdata Covid-19 baru. Mereka melakukan tracing dengan berkomunikasi melacak siapa saja yang telah kontrak erat dengannya. Minimal seluruh anggota keluarganya serta beberapa orang terakhir yang kontak erat dengannya setidaknya 8-15 orang” terang Gus Yani.
“Dari sinilah para anggota tracer mendapatkan data tentang keadaan perkembangan paparan Covid-19 baru. Selanjutnya para tracer ini langsung melaporkan via aplikasi Silacak. Tim Tracer juga mengarahkan orang yang telah terpapar untuk melakukan isolasi terpusat di Rumah Sakit Lapangan Gelora Joko Samudro (Gejos). Kepada kontak lain disarankan untuk membatasi kontak dengan yang lain” tambahnya.
Selanjutnya, terkait Rumah Sakit Lapangan Gejos, Gus Yani menyatakan sarana prasarananya sudah siap. Ada dokter spesialis, Oksigen yang tak terbatas, obat-obatan, konsumsi pagi-siang dan malam. Kesiapan tempat tidur yang selalu siap ditambahkan.
“Untuk menambah sarana-prasarana, Kami juga sudah mendapat sumbangan dari perusahaan swasta di Gresik sebanyak 750 tempat tidur. Kami sangat berharap semua warga Gresik yang terpapar mau melakukan isolasi terpusat. Tapi semoga saja tidak sampai terpakai dan Covid-19 di Gresik segera berakhir” harapnya.
Baca Juga:
Sementara, Ainur Rica (28) salah seorang relawan tracer asal Bungah Gresik mengatakan, bahwa profesinya adalah bidan. Dengan profesinya tersebut, di masa pandemi ini dia merasa lebih bisa mengaplikasikan ilmunya dengan banyak orang dan sekaligus mengabdi untuk negeri. (Bas/Nuh)
Setelah di Tracer kok ngk dpt bantuan
Cuma dapat vitamin.