JAVASATU.COM-PASURUAN- Agar program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat terlaksana maksimal, Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron menginstruksikan kepada pimpinan wilayah bersama Kepala Desa dan Perangkat Desa untuk betul-betul memperjuangkan warganya. Utamanya dalam menginventarisir dan mendata calon penerima RTLH yang benar-benar memenuhi syarat.
Untuk itu, menurut Gus Mujib sapaan akrab Wabup Pasuruan, dibutuhkan pola komunikasi yang efektif dalam pelaksanaannya di lapangan, baik antara Camat dengan Kepala Desa maupun dengan Sekretaris Desa. Tidak terkecuali berkomunikasi intens dengan Tim Pendamping RTLH.
“Pak Kades dan Sekdes perlu memperjuangkan warganya yang berhak mendapatkan RTLH. Karena rakyat perlu sejahtera dari tempat tinggal juga. Maka mohon ada komunikasi yang baik dengan BPD-nya. Karena ini program tahunan, setiap tahun pasti ada,” pesan Gus Mujib.
Gus Mujib juga berpesan kepada Kepada Desa agar melengkapi regulasi yang telah ada terkait RTLH. Hal itu sangat berguna jika semisal Pemerintah Desa membutuhkan anggaran tambahan untuk pengoptimalan pelaksanaannya.
“Di Desa perlu dianggarkan jika perlu tambahan regulasi untuk memaksimalkan RTLH. Bisa dibuatkan melalui Perbup biar ada payung hukumnya. Sedianya Pemkab Pasuruan siap bangun 1.174 RTLH. Hanya saja untuk sementara ini sekitar 450 yang lolos untuk tahun ini” ungkapnya pada saat memberikan arahan di Ruang Pertemuan Kecamatan Kejayan, Kamis (7/7/2022) siang.
Masih dalam agenda Sosialisasi Bantuan Sosial RTLH 2022 Untuk Kecamatan Kejayan, Kraton, Wonorejo, Wonorejo, Rembang dan Pohjentrek, Wakil Bupati sekaligus menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh Kepada Desa. Sehingga perbaikan RTLH di setiap Desanya terlaksana dengan baik.
“Bapak Bupati dan saya serta perangkat semuanya siap membantu terlaksananya program. Terimakasih Pak Kades sudah banyak membantu suksesnya perbaikan RTLH di Desa masing-masing,” urai Wakil Bupati.
Dikutip dari pasuruankab.go.id, diketahui, total ada 13 unit rumah yang diperbaiki melalui program RTLH di Kecamatan Desa. Tersebar di 8 Desa, masing-masing, Ambal-Ambil 1 unit rumah, Lorokan 2 unit rumah, Tanggulangin 1 unit rumah, Randugong 3 unit rumah, Wangkal Wetan 2 unit rumah, Klinter 2 unit rumah, Sladi 1 unit rumah, Pacar Keling 1 unit rumah.
Di Kecamatan Pohjentrek, total ada 24 unit yang tersebar di 8 Desa. Seperti Logowok 6 unit, Susukanrejo 1 unit, Parasrejo 3 unit, Pleret 1 unit rumah, Sungi Kulon 1 unit, Sungi Wetan 1 unit, Tidu 8 unit, Warungdowo 3 unit.
Sedangkan di kecamatan Wonorejo terdapat 9 unit yang tersebar di 8 Desa. Semisal Sambisirah 2 unit, Cobanblimbing 1 unit, Jati Gunting 1 unit, Karangasem 1 unit, Karang Menggah 1 unit, Karangjati Anyar 1 unit, Lebaksari 1 unit, Pakijangan 1 unit rumah.
Di Kecamatan Rembang ada 22 unit yang tersebar di 6 Desa. Masing-masing di Kedungbanteng 6 unit, Krengih 1 unit, Kalisat 4 unit, Kanigoro 1 unit, Oro Bulu 9 unit, Oro-oro Ombo Kulon 1 unit.
Bantuan perbaikan RTLH setiap unit sebesar Rp 15.000.000 juga diberikan kepada Kecamatan Kraton. Ada 26 unit yang tersebar di 14 Desa. Yaitu Ngabar 2 unit, Kebotohan 2 unit, Mulyorejo 2 unit, Tambaksari 1 unit, Plinggisan 1 unit, Dhompo 3 unit rumah, Ngempit 1 unit, Jeruk 1 unit, Karanganyar 1 unit, Curah Dukuh 5 unit dan Desa Kalirejo 1 unit. Berikut Desa Bendungan 2 unit, Gerongan 1 unit dan Desa Kraton 3 unit rumah. (Saf/Arf)