JAVASATU.COM- Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga menegaskan, untuk mengeliminir dan mencegah pelanggaran yang dilakukan prajurit dan PNS, berulang kali, agar selalu dan selalu melakukan safety riding dalam berkendara dan menghindari perbuatan tercela.
Hal itu, ditegaskan mantan Dansat-81/Gultor Group 1 Kopassus saat memberikan atensi dan perhatiannya kepada segenap prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma yang disampaikan melalui Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Candra, S.E., M.I.Pol., dalam vicon nya kepada satuan jajaran Korem 071/Wijayakusuma, Kamis (9/3/2023) di Ruang Puskodalops Makorem 071/Wijayakusuma Sokaraja, Banyumas.
Atensi dan perhatian pimpinan Korem Wijayakusuma ini sebagai bentuk asah, asih dan asuh seorang Komandan satuan terhadap anak buahnya. Agar ke depannya, tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan prajurit dan PNS nya tersebut.
Dikatakan, setiap prajurit, PNS maupun keluarganya, sebelum melakukan aktivitas maupun berkendara harus dan wajib melakukan safety riding terhadap kondisi kendaraannya. Harus tahu rute-rute dan kondisi jalan maupun kondisi lalulintas sekitar dalam perjalanannya.
“Yang paling penting sebelum melakukan aktifitas dan berkendara, bagi prajurit, PNS dan keluarganya maka lakukanlah berdo’a, mohon perlindungan Allah agar mendapat keselamatan dan terhindar dari hal-hal yang merugikan”, tegasnya.
Disamping itu, hindari pelanggaran-pelanggaran sekecil apapun. Apabila ada permasalahan baik dalam lingkungan dinas maupun dalam keluarga, lakukan konseling guna mencari solusi pemecahan yang terbaik, hindari sikap arogansi yang berakibat menimbulkan kerugian diri maupun satuan.
“Dalam hal ini, peran pimpinan sangatlah penting untuk membantu memberikan solusi pemecahan masalahnya, pimpinan harus dapat mengetahui permasalahan anggotanya”, paparnya.
Terlebih di era globalisasi dan era keterbukaan informasi saat ini, banyak hal-hal yang dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang termasuk prajurit, PNS dan keluarganya,. Harus lebih bijak memilah dan memilih hal-hal mana yang positif dan mana yang negatif.
“Semua itu, tergantung dari niat setiap diri masing-masing. Apabila niatnya baik maka akan mendapatkan manfaat baik untuk dirinya, dan apabila niatnya buruk akan membuat buruk pula pada kepribadiannya.”, ungkapnya.
Dikatakan pula, di era kebebasan jejaring media sosial banyak hal positif yang bermanfaat., seperti berbagai pengembangan teknologi khususnya yang sedang dgalakkan saat ini dalam meningkatkan ketahanan pangan dan hal lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan, namun dibalik itu, media sosial juga banyak mempengaruhi gaya hidup seseorang.
“Karenanya, menilik hal itu, agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran prajurit, PNS dan keluarganya, maka jangan terkecoh dan jangan termakan iming-iming untuk menghasilkan materi yang lebih besar dan banyak dengan cara instan, seperti melakukan judi online atau hal lain yang dapat menyesatkan seperti pinjol. Prajurit dan PNS harus bisa melakukan perencanaan finansial yang matang, guna menyongsong kehidupannya bersama keluarga dimasa datangnya”, tegasnya.
“Jalani kehidupan kalian sesuai apa yang telah kalian dapat, syukuri itu. Jangan karena ingin kehidupan meningkat, kalian ikut terhasut iming-iming maupun hal-hal yang dapat menyengsarakan dan menyesatkan kalian. Jangan bergaya hidup hidonis, apabila kalian ada rejeki lebih, jangan dipamer-pamerkan. Cukup untuk diri kalian dan keluarga kalian, nikmati dan syukuri jerih payah kalian sendiri. Lakukan tugas dengan baik sebagai prajurit dan PNS TNI AD”, pungkasnya.
Disamping beberapa hal diatas, Danrem Wijayakusuma melalui Kasrem Wijayakusuma juga menyampaikan poin penting sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepada segenap prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma yakni agar senantiasa menjaga etika sosial sebagai prajurit dan PNS baik dilingkungan dinas maupun dilingkungan masyarakat, menjaga etika dan bijak dalam bermedia sosial, perkuat sinergitas diwilayah bersama segenap komponen dan elemen masyarakat guna bersama-sana menjaga kondusifitas wilayahnya.
“Jalin Komunuikasi soial dengan elemen masyarakat binaan di wilayah binaan guna menjaga dan mempererat sinergitas”, terangnya.
Disamping itu, prajurit juga diharapkan dapat menggali potensi-potensi yang ada di wilayah dan memberdayakannya untuk menjadi kekuatan guna mendukung serta menunjang tugas pokok. Program-program unggulan satuan harus tetap berjalan walaupun anggaran direcofusing namun laksanakan kegiatan yang memiliki inisiatif dan inovatif.
Danrem juga menekankan, untuk menghadapi pesta demokrasi di tahun depan, segenap prajurit dan PNS nya harus tetap menjunjung tinggi netralitas TNI.
“Prajurit tidak boleh terpolarisasi kepentingan sesaat dan hindari konflik serta perbedaan pandangan, prajurit harus menjaga persatuan dan kesatuan khusunya diwilayah binaannya dan NKRI pada umumnya,” pesannya menegaskan. (*)