Javasatu.com
email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Rabu, 9 Juli 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Mengenang Azyumardi Azra

by Redaksi Javasatu
5 November 2022

Mengenang Azyumardi Azra

Oleh: Akaha Taufan Aminudin

Anggota Dewan Penasehat Satupena itu telah berpulang. Tentu saja semua merasakan kehilangan dan kesedihan yang mendalam atas wafatnya cendekiawan yang luar biasa ini, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.A., M. Phil., CBE. Salah satu warisannya adalah kritik dan nasihat tentang penegakan hukum di Indonesia, yang menurutnya, masih perlu direformasi.

Ketua Dewan Pers ini berpendapat bahwa Indonesia memerlukan reformasi jilid-2, terutama dalam bidang hukum. Pada kasus Sambo misalnya, terlihat jelas bahwa hukum telah direbahkan oleh penegak hukumnya sendiri. Rekayasa kejahatan pembunuhan ternyata dilakukan polisi — oleh mereka yang seharusnya menegakkan hukum. Demikian kurang lebih kritik yang terlontar dari Azyumardi Azra.

Indonesia memang ironis. Katanya pancasilais dan religius, tapi tidak malu-malu melakukan korupsi. Bahkan ada rektor perguruan tinggi yang ditangkap dengan tuduhan korupsi. Pelaku korupsi juga kerap mendapat potongan hukuman besar. Karenanya, agenda
pembaharuan hukum mutlak diperlukan.

KONTEN PROMOSI

Inilah puisi saya terkait kritik Azyumardi Azra tersebut:

Demokrasi Cacat

Oleh: Akaha Taufan Aminudin

Berjuang usul revisi, membangun
kepolisian dalam demokrasi.
jangan jadi tongkat, membawa rebah penegakan hukum.

Reformasi selama dua puluh tahun
belum membawa hasil
Demokrasi cacat dan
HP kita dibajak

Indonesia menjadi negara gagal,
negara yang tidak mampu
menegakkan hukum dan keadilan
bagi warga negaranya.

Hukum tumpul ke bawah,
harusnya hukum tajam ke atas.
Terjadi tajam ke bawah,
tumpul ke atas.

“Maka Polri harus direformasi”

(Kota Batu, 5 Oktober 2022)

Azyumardi Azra bukan hanya piawai dalam mengkritik situasi negeri. Sebelumnya, ia sudah tercatat sebagai intelektual dan akademisi Indonesia yang mendunia, khususnya dalam sejarah Islam Nusantara dan Asia Tenggara. Ini dimulai dari disertasinya di Universitas Columbia, yang kemudian diterbitkan beberapa penerbit kelas atas dunia.

Diterjemahkan pula ke dalam bahasa Indonesia, buku tentang jaringan ulama ini lalu melambungkan namanya. Karya ini mampu membuka mata dunia, khususnya Barat, tentang jaringan ulama Nusantara dan Timur Tengah, beserta pengaruhnya, yang muncul dan berkembang pada abad ke-17 dan 18.

Sebelum buku ini terbit, belum ada kajian serius yang menjelaskan secara komprehensif tentang jaringan ulama Nusantara dan sekitarnya dengan ulama Timur Tengah. Kajian-kajian terdahulu memang ada, misalnya mengenai beberapa tokoh ulama Melayu Nusantara. Namun, kebanyakan studi tentang Islam di wilayah Nusantara pada periode ini mendasarkan diri pada sumber Barat. Terkadang, bahan kajiannya bercampur dengan sumber lokal. Sementara, disertasi Azyumardi Azra dominan mengambil sumber berbahasa Arab.

BacaJuga :

Jangan Tunggu Kehilangan untuk Menyadari Arti Kehadiran

Ketupat: Antara Tradisi dan Nilai Religi

Era ini, berdasarkan penelitian Azyumardi Azra, merupakan periode penting yang memuat gagasan pembaharuan Islam dari Nusantara, yang tersebar karena kekuatan jaringan para ulamanya, yakni jaringan ulama Nusantara dengan ulama Timur Tengah. Semua ini tentu saja menunjukkan kekuatan ulama Islam Nusantara pada saat itu beserta pengaruh pembaharuan yang mereka usung.

Telah banyak peneliti kelas dunia memberi pujian terhadap karya besar tersebut, salah satunya dari Karel Adriaan Steenbrink, seorang sejarawan asal Belanda, yang banyak menelaah sejarah keagamaan dunia. Ia berkomentar kurang lebih sebagai berikut, “Karya ini (merupakan) langkah ke depan yang sangat penting bagi penulis sejarah Islam di Asia Tenggara. Topik yang di ambil bukan topik kecil-kecilan, … tetapi memang topik yang betul-betul komprehensif.”

Atas jasa-jasanya, berbagai penghargaan telah diberikan kepada Azyumardi Azra. Salah satunya gelar kehormatan “Commander of the Order of British Empire (CBE)”, dari Kerajaan Inggris.

Selamat jalan, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.A., M. Phil., CBE.; Sang intelektual teladan yang sangat rendah hati.

Semoga almarhum diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal baiknya, dilapangkan kuburnya, serta mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin. (**)

(Kota Batu, 5 Oktober 2022)

Akaha Taufan Aminudin. (Foto: Satupena/Istimewa)

Biografi Penulis:

Drs. Akaha Taufan Aminudin, lahir di Malang 26 April 1963, selaku Koordinator Persatuan Penulis Indonesia Satupena Jawa Timur.

Satupena Jawa Timur memiliki Sekretariat di Jalan Abdul Jalil 2 Sisir Kota Batu, Wisata Sastra Budaya 65314.

Ia sudah menerbitkan beberapa buku, utamanya puisi.

(Foto: Satupena/Istimewa)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Akaha Taufan AminudinAzyumardi AzraSatupena

Comments 1

  1. akahataufanaminudin says:
    3 tahun ago

    Terima Kasih suhu

    Semangat Sepanjang Masa Succesfull Sedulur SatuPena SatuHati SatuJiwa SatuRasa KOMPAK KEBERSAMAAN sepanjang masa Succesfull Sedulur

    Balas

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Rarif Setiawan Resmi Pimpin BPN Gresik, Gantikan Kamaruddin

Polisi di Gresik Tangkap 9 Pengedar Narkoba, 613 Gram Sabu Disita

ADVERTISEMENT

Tiket Konser Sketsa Jalanan Anto Baret di Malang Sudah Dijual, Cek Lokasinya!

NU Ranting Tebuwung Dapat Hibah Tanah untuk Kantor Baru

Besok Souljah Sambangi Malang, Bakal Suguhkan Konser Reggae Rasa Festival

Prev Next

POPULER HARI INI

Santhi Puja di Pura Luhur Duwijawarsa Malang untuk Kesejahteraan Jawa Timur

Seragam dan Buku Habis Terbakar, Anggota Dewan Suyadi Kawal Pelajar SMPN 19 Malang

Tiket Konser Sketsa Jalanan Anto Baret di Malang Sudah Dijual, Cek Lokasinya!

JNF: Tak Perlu “Kebakaran Jenggot” soal Pernyataan Gibran tentang Effendi Simbolon

NU Ranting Tebuwung Dapat Hibah Tanah untuk Kantor Baru

BERITA LAINNYA

JNF: Tak Perlu “Kebakaran Jenggot” soal Pernyataan Gibran tentang Effendi Simbolon

Parade Dirgantara Meriahkan Festival Bumi Lasinrang 2025 di Pinrang

TNI Tegaskan Guru dan Nakes di Yahukimo Tak Terlibat Satgas: Mereka Tenaga Profesional

LAKSI Minta Media Stop Framing Soal Istri Menteri UMKM

Tokoh OPM Enos Tipagau Tewas Ditembak TNI di Intan Jaya

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Santhi Puja di Pura Luhur Duwijawarsa Malang untuk Kesejahteraan Jawa Timur

Mabuk, Pemuda di Kota Malang Tusuk Tiga Pesilat, Satu Tewas di Tempat

Keluarga Pejuang dan Purnawirawan TNI di Malang Sesalkan Pengosongan Paksa

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Gulat Kota Batu Juara Umum di Porprov Jatim 2025

KONTEN PROMOSI
  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved