JAVASATU-MALANG- Akibat gorong-gorong yang ber-hulu pada Dam Kadalpang yang ada di wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang mengalami sedimentasi, dua Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang terancam mengalami kekeringan. Dua Kecamatan itu yakni Pakisaji dan Kepanjen.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menjelaskan ada 931 hektar lahan tebu di wilayah Kecamatan Pakisaji dan 560 hektar di wilayah kecamatan Kepanjen yang terdampak adanya sedimentasi pada gorong-gorong berhulu pada Dam Kadalpang yang ada di jalan Mayjen Panjaitan Dalam, Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang tersebut.
“Selain lahan tebu, lahan sawah di dua kecamatan itu juga mengalami gangguan terkait kebutuhan air petani, padahal sekarang belum musim kemarau, lahan padi juga ada ribuan hektar, ” kata Didik, Jumat (10/9/2021).
Kata Didik, petani di dua kecamatan yakni Pakisaji dan Kepanjen mengeluhkan kekurangan air untuk irigasi pertanian dan perkebunan. Pemicu utama kurangnya pasokan air itu adalah adanya sedimentasi pada gorong-gorong yang ber-hulu di DAM Kadalpang.
“DAM Kadalpang ini ada di Bethek Kota Malang, karena aliran sungai dari DAM penampung ada di Kota sampai menuju ke wilayah Pakisaji dan Kepanjen, ” urainya.
Sebab itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber daya Air Provinsi Jawa Timur untuk mencarikan solusi mengatasi kekurangan air bagi petani di dua Kecamatan di Kabupaten Malang.
“Sebab di lapangan ditemukan ada terowongan 200 meter di Bethek Kota Malang yang tertutup dengan sedimen, sehingga perlu peralatan sedot, agar air bisa mengalir,” terangnya.
“Terowongan itu sisa peninggalan zaman Belanda, namun terowongan itu tidak bisa dimasukin oleh Manusia untuk melakukan pengerukan, perlu Long Arm untuk mengeruk, kami tidak punya alat itu, ” lanjut Wabup.
Sedianya, akan dilakukan pengerukan oleh Provinsi Jawa Timur pada gorong gorong yang buntu, mengalami sedimentasi tersebut.
Sehingga, sementara ada sejumlah solusi alternatif yang harus dilakukan agar pasokan air tetap bisa mengalir ke wilayah Pakisaji dan Kepanjen.
” Di antaranya yakni perlu disiapkan sempalan DAM baru yang bisa diambilkan dari sungai Brantas menuju ke Sengguruh, Kepanjen, ” urainya.
” Alternatif kedua yakni Dinas PU SDA Kabupaten Malang mencarikan alternatif saluran air dari DAU agar bisa masuk melalui sungai di Dinoyo hingga Mergan untuk dialirkan ke Pakisaji dan Kepanjen, karena DAM Kadalpang sudah tidak memungkinkan, ” sambung Didik.
Baca Juga:
Politisi PDI Perjuangan itu mengapresiasi Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Malang yang mencarikan solusi untuk mengatasi kekuarangan air di dua kecamatan itu, sehingga kebutuhan air petani bisa tercukupi sementara.
” Kendati demikian kami berharap Dinas PU Provinsi Jawa Timur mengambil alih penanganan sedimentasi itu, karena ini melibatkan wilayah Kota Malang. Kami konsen pada petani, jangan sampai masyarakat petani ini tidak tercukupi kebutuhan airnya, karena ini soal pangan,” pungkasnya. (Krs/Saf)