JAVASATU.COM-MALANG- Pondok pesantren (Ponpes) Bahrul Alam yang berlokasi di kampung Segaran, desa Banjararum, kecamatan Singosari, kabupaten Malang mengadakan peringatan maulid nabi Muhammad SAW 1445 hijriah dihadiri lebih dari 1.000 orang jemaah dan masyarakat, Sabtu (30/09/2023) malam.
Pengasuh Ponpes Bahrul Alam, Gus Imam Ahmad Assidiq menuturkan, pada momen maulid nabi Muhammad SAW 1445 hijriah, Ponpes Bahrul Alam sekaligus memperingati Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani RA dan Haul KH Mustain.
“Syukur alhamdulillah dapat memperingati maulid Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani RA dan Haul KH Mustain tahun ini. Terima kasih kepada seluruh jemaah, warga dan wali santri yang telah menghadiri acara ini,” tutur Gus Imam.
Di hadapan ribuan jemaah, Gus Imam berharap, kegiatan serupa terus dapat dilaksanakan setiap tahun.
“Semoga kami semua mendapatkan syafaat nabi Muhammad SAW, ridho dan barokah dari Allah SWT,” tandas Gus Imam.
Di kegiatan yang sama, Ketua MWC LDNU Singosari KH Ghoziadin Djupri menyampaikan, di momen maulid nabi Muhammad SAW 1445 hijriah mengajak seluruh jemaah dan masyarakat untuk meneladani para Kiai.
“Dan semoga kami semua diberikan ilmu yang bermanfaat. Diberikan kesehatan dan kelancaran oleh Allah SWT. Ini kali pertama tampil di panggung,” ucap KH Ghoziadin.
Selain ribuan jemaah, hadir pula para kiai dari Malang Raya , tokoh masyarakat, tokoh agama, fatayat, muslimat, ansor serta santri ponpes Bahrul Alam.
Sebelumnya, di awal acara, beberapa selawat dilantunkan untuk menyambut ribuan jemaah yang hadir. Bacaan surat pendek dibawakan tiga santriwati. Kemudian santriwan dan santriwati melantunkan beberapa lagu, terlihat para wali santri dari ibu-ibu meneteskan air mata.
Dalam peringatan maulid nabi Muhammad SAW ponpes Bahrul Alam menghadirkan KH Harun Ismail dari Blitar untuk menyampaikan tausiah. Dalam tausiahnya, KH Harun menerangkan tentang syafaat nabi Muhammad SAW untuk umat-Nya.
“Kanjeng nabi Muhammad SAW meminta kepada gusti Allah, kalau sudah berhasil lalu diberikan kepada umatnya seperti kita semua ini. Jadi syafaat itu minta yang terbaik dari pihak lain, setelah berhasil lalu diberikan kepada pihak lain. Syafaat itu pembelaan, syafaat itu pertolongan, syafaat itu perjuangan, semuanya itu benar,” terang KH Harun di hadapan ribuan jemaah.
Lebih jauh, KH Harun menyampaikan, karena syafaat nabi Muhammad SAW, maka umat Islam akan masuk surga tanpa hisab.
“Kanjeng nabi Muhammad telah dianugerahi oleh Allah bahwa umatnya akan bisa lolos masuk surga tanpa hisab. Ayo disyukuri, alhamdulillah. Ini karena syafaat kanjeng nabi Muhammad SAW,” urai KH Harun.
Selain syafaat, KH Harun juga menerangkan tentang kesitimewaan wudlu. Tanda umat nabi Muhammad SAW yang masuk surga tanpa hisab adalah wajah, tangan dan kakinya bercahaya.
“Karena basuhan air wudlu, nanti pada hari Kiamat, umat nabi Muhammad wajahnya bercahaya. Ayo kita rajin wudlu,” ujar KH Harun.
Di akhir tausiahnya, KH Harun mengajak ribuan jemaah untuk selalu menjaga kerukunan.
“Kita telah dipersatukan dengan Islam, dengan Al-Quran, dengan kanjeng nabi Muhammad, dengan Pancasila, dengan NKRI, sempurnanya, kita juga dipersatukan dengan NU. Ayo bersatu di bawah panji-panji Nahdlatul Ulama. Ayo rukun, guyup bersatu jangan ber-satru,” tegas KH Harus Ismail. (Bam/Saf)